Breaking News
Loading...

J'ba Fofi, Laba-Laba Raksasa Dari Hutan Belantara Kongo

09:50
Ads by Google
Laba-laba, siapa yang belum pernah melihat secara langsung laba-laba? sepertinya binatang ini cukup mudah kita temukan, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, mungkin sebagian dari anda merasa takut dengan binatang ini, dengan delapan kakinya, bentuknya memang cukup menakutkan, jika ada laba-laba yang bentuknya tidak menakutkan, saya yakin laba-laba itu adalah spiderman. Laba-laba dengan ukuran 10cm saja sudah cukup membuat kita berteriak ketakutan, sampai saat ini jenis laba-laba terbesar adalah Giant Huntsman Spider,

dengan ukuran sekitar 30 cm, lebih dari cukup untuk membuat pria dewasa berteriak ketakutan, spesies ini ditemukan di Laos pada tahun 2001, tapi J’ba Fofi topik kita kali ini, memiliki ukuran beberapa kali lipat dari Giant Huntsman Spider, dengan ukuran panjang rata rata laba-laba ini 1,22m dari kaki ke kaki yang direntangkan, bahkan dalam beberapa kasus melaporkan ukuran 2,43m! cukup membuat beberapa laki-laki dewasa lari ketakutan.


Penelitian dari Terrence Aym mendokumentasikan folklore yang bercerita tentang spesies laba-laba raksasa yang hidup di wilayah Kongo, Uganda dan Afrika Tengah, di daerah hutan hujan tropis yang sangat lebat. Dia juga mengumpulkan beberapa testimoni dari penjelajah-penjelajah barat di area tersebut, yang mengkonfirmasikan pertemuan mereka dengan laba-laba raksasa yang memiliki bentangan kaki lebih dari 150cm.
Selain cerita rakyat, kisah mengenai laba-laba raksasa ini juga muncul dalam buku yang ditulis oleh George Elberhart, Eberhart menuliskan pengalaman menakutkan sepasang suami istri yang sedang menjelajah hutan hujan di wilayah Kongo. R.K Lloyd dan istrinya yang berasal dari Belgia sedang berada di Kongo pada tahun 1938, ketika mereka melihat sebuah objek besar melintasi  jalanan didepan mereka, pertama mereka beranggapan itu adaah kucing liar atau monyet, tapi kemudian mereka menyadari itu adalah seekor laba laba dengan panjang kaki sekitar 120 cm.
Seorang  naturalis dan kriptozoologis ternama Eilliam J Gibson,  mengejar binatang purba yang mungkin hidup di Afrika, yang oleh suku-suku lokal disebut Mokele-mbembe. Pada perjalanan ketiganya mencari Mokale-mbembe, dia mendengar cerita dari penduduk lokal tentang pertemuan mereka dengan laba-laba raksasa. Dia menceritakan pengalamannya ke media;
"Pada perjalanan ketiga ke Afrika, saya mendapatkan kesempatan untuk menanyakan  kepada suku Pigmi apakah mereka tahu sesuatu tentang laba-laba raksasa, mereka menceritakan pengalaman mereka bertemu dengan laba-laba raksasa yang mereka sebut J’ba Fofi, mereka mendeskripsikan sebagai laba-laba raksasa, berwarna coklat dengan daerah disekitar perut berwarna ungu. Mereka tumbuh mencapai ukuran yang sangat besar dengan rentangan kaki mencapai setidaknya 1,5 meter. Raksasa Arachnid ini merajut sarang terbuat dari daun mirip dengan sebuah gubuk tradisional Pigmi, dan membuat jaring melingkar (dikatakan sangat kuat) antara dua pohon dengan untai membentang mencapai tanah"


Deskripsi ini sama seperti hasil penelitian lain yang pernah dilakukan, meskipun laba-laba ini sepertinya lebih sering terlihat di Kongo, tapi ada beberapa laporan yang mirip mengenai laba-laba raksasa ini di Uganda dan Afrika Tengah.
Gibson menambahkan Laba-laba raksasa ini kadang ditemui menggali tanah, memangsa antelop kecil, burung dan binatang-binatang kecil lainnya, sangat berbahaya, belum lagi dengan racun mematikan yang dimilikinya. Suku Pigmi mengatakan laba-laba raksasa ini banyak ditemui dimasa lalu, tapi sekarang menjadi pemandangan yang jarang, karena mereka dahulu memburu dan membunuhnya.
Penampakan laba-laba raksasa memang pernah dilaporkan tidak hanya dari Kongo, tapi juga dari pedalaman hutan Amazon di Amerika Selatan, beberapa sineas pun pernah mengangkat cerita mengenai keberadaan laba-laba raksasa ini, sebutlah Eight Legged Freaks salah satu film dari David Arquette, atau dalam salah satu sekuel Lord Of The Ring.

Banyak penduduk asli menggambarkan laba-laba seperti pernah menjadi hal wajar dimasa lalu, tapi sekarang spesies ini berkurang atau bahkan punah. Konversi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan maupun permukiman mungkin menyebabkan menurunnya populasi laba-laba jenis ini, Penelitian mengenai J’ba Fofi masih terus berlangsung hingga saat ini, meskipun bukti nyata keberadaannya masih sangat sedikit. 
Jika hasil penelitian ini menemukan bukti keberadaan J’ba Fofi ada dua kesimpulan, baik dan buruk, berita baiknya spesies laba-laba raksasa belum punah, tapi  berita buruknya, kita akan berpikir dua kali jika kita ingin menjelajahi hutan hujan tropis.
*semua gambar hanya ilustrasi, bukan gambar hasil penelitian

1 komentar:

 
Toggle Footer