Laba-laba, siapa yang belum pernah melihat
secara langsung laba-laba? sepertinya binatang ini cukup mudah kita temukan,
terutama di daerah tropis seperti Indonesia, mungkin sebagian dari anda merasa
takut dengan binatang ini, dengan delapan kakinya, bentuknya memang cukup
menakutkan, jika ada laba-laba yang bentuknya tidak menakutkan, saya yakin laba-laba itu adalah spiderman. Laba-laba dengan ukuran 10cm saja sudah cukup membuat kita
berteriak ketakutan, sampai saat ini jenis laba-laba terbesar adalah Giant Huntsman Spider,
dengan ukuran sekitar 30 cm, lebih dari cukup untuk membuat pria dewasa berteriak ketakutan, spesies ini ditemukan di Laos pada tahun 2001, tapi J’ba Fofi topik kita kali ini, memiliki ukuran beberapa kali lipat dari Giant Huntsman Spider, dengan ukuran panjang rata rata laba-laba ini 1,22m dari kaki ke kaki yang direntangkan, bahkan dalam beberapa kasus melaporkan ukuran 2,43m! cukup membuat beberapa laki-laki dewasa lari ketakutan.
dengan ukuran sekitar 30 cm, lebih dari cukup untuk membuat pria dewasa berteriak ketakutan, spesies ini ditemukan di Laos pada tahun 2001, tapi J’ba Fofi topik kita kali ini, memiliki ukuran beberapa kali lipat dari Giant Huntsman Spider, dengan ukuran panjang rata rata laba-laba ini 1,22m dari kaki ke kaki yang direntangkan, bahkan dalam beberapa kasus melaporkan ukuran 2,43m! cukup membuat beberapa laki-laki dewasa lari ketakutan.
Penelitian dari Terrence Aym mendokumentasikan folklore yang bercerita tentang
spesies laba-laba raksasa yang hidup di wilayah Kongo, Uganda dan Afrika Tengah,
di daerah hutan hujan tropis yang sangat lebat. Dia juga mengumpulkan beberapa
testimoni dari penjelajah-penjelajah barat di area tersebut, yang
mengkonfirmasikan pertemuan mereka dengan laba-laba raksasa yang memiliki bentangan
kaki lebih dari 150cm.
Selain cerita rakyat, kisah mengenai laba-laba
raksasa ini juga muncul dalam buku yang ditulis oleh George Elberhart, Eberhart
menuliskan pengalaman menakutkan sepasang suami istri yang sedang menjelajah
hutan hujan di wilayah Kongo. R.K Lloyd dan istrinya yang berasal dari Belgia sedang
berada di Kongo pada tahun 1938, ketika mereka melihat sebuah objek besar
melintasi jalanan didepan mereka, pertama
mereka beranggapan itu adaah kucing liar atau monyet, tapi kemudian mereka
menyadari itu adalah seekor laba laba dengan panjang kaki sekitar 120 cm.
Seorang naturalis dan kriptozoologis ternama Eilliam J Gibson, mengejar binatang purba yang mungkin hidup di Afrika,
yang oleh suku-suku lokal disebut Mokele-mbembe.
Pada perjalanan ketiganya mencari Mokale-mbembe, dia mendengar cerita dari
penduduk lokal tentang pertemuan mereka dengan laba-laba raksasa. Dia menceritakan
pengalamannya ke media;
"Pada perjalanan ketiga ke Afrika, saya
mendapatkan kesempatan untuk menanyakan
kepada suku Pigmi apakah mereka tahu sesuatu tentang laba-laba raksasa,
mereka menceritakan pengalaman mereka bertemu dengan laba-laba raksasa yang
mereka sebut J’ba Fofi, mereka mendeskripsikan sebagai laba-laba raksasa, berwarna
coklat dengan daerah disekitar perut berwarna ungu. Mereka tumbuh mencapai ukuran
yang sangat besar dengan rentangan kaki mencapai setidaknya 1,5 meter. Raksasa
Arachnid ini merajut sarang terbuat dari daun mirip dengan sebuah gubuk
tradisional Pigmi, dan membuat jaring melingkar (dikatakan sangat kuat) antara
dua pohon dengan untai membentang mencapai tanah"
Deskripsi ini sama seperti hasil penelitian lain
yang pernah dilakukan, meskipun laba-laba ini sepertinya lebih sering terlihat
di Kongo, tapi ada beberapa laporan yang mirip mengenai laba-laba raksasa ini
di Uganda dan Afrika Tengah.
Gibson menambahkan Laba-laba raksasa ini kadang
ditemui menggali tanah, memangsa antelop kecil, burung dan binatang-binatang
kecil lainnya, sangat berbahaya, belum lagi dengan racun mematikan yang
dimilikinya. Suku Pigmi mengatakan laba-laba raksasa ini banyak ditemui dimasa
lalu, tapi sekarang menjadi pemandangan yang jarang, karena mereka dahulu
memburu dan membunuhnya.
Penampakan
laba-laba raksasa memang pernah dilaporkan tidak hanya dari Kongo, tapi juga
dari pedalaman hutan Amazon di Amerika Selatan, beberapa sineas pun pernah
mengangkat cerita mengenai keberadaan laba-laba raksasa ini, sebutlah Eight Legged Freaks salah satu film dari
David Arquette, atau dalam salah satu sekuel Lord Of The Ring.
Banyak penduduk
asli menggambarkan laba-laba seperti pernah menjadi hal wajar dimasa lalu, tapi
sekarang spesies ini berkurang atau bahkan punah. Konversi hutan menjadi lahan
pertanian, perkebunan maupun permukiman mungkin menyebabkan menurunnya populasi
laba-laba jenis ini, Penelitian mengenai J’ba Fofi masih terus berlangsung
hingga saat ini, meskipun bukti nyata keberadaannya masih sangat sedikit.
Jika hasil
penelitian ini menemukan bukti keberadaan J’ba Fofi ada dua kesimpulan, baik
dan buruk, berita baiknya spesies laba-laba raksasa belum punah, tapi berita buruknya, kita akan berpikir dua kali jika
kita ingin menjelajahi hutan hujan tropis.
*semua gambar hanya ilustrasi, bukan gambar hasil penelitian
Semangat Mas! Update terus!
ReplyDelete