Tecaxic Calixtlahuaca adalah kepala patung yang terbuat dari tanah liat, kemungkinan
merupakan bagian dari sebuah patung, ditemukan pada tahun 1933 di Tecaxic-Calixtlahuaca wilayah
yang terletak dilembah Toluca, 65 km barat daya Meksiko.
Dipekirakan kepala patung ini berasal dari jaman pra kolombus, yang menjadi
pertanyaan, karena kemiripan bentuk kepala dengan artefak-artefak dari Romawi,
beberapa peneliti meyakini kepala patung ini adalah bukti adanya kontak antara
kebudayaan pra kolombus dengan kebudayaan Romawi, jauh sebelum Christopher
Colombus mencapai daratan Amerika.
Objek ini ditemukan oleh arkeologi bernama Jose
Garcia Payon, dalam penggalian tahun 1933, di sebuah situs yang menyerupai
sebuah tempat pemakaman berbentuk piramid, selain kepala patung ini juga
ditemukan artefak lain, seperti benda-benda dari emas, kampak, batu kristal,
tembikar, tulang belulang. Pemakaman ini diperkirakan berasal dari tahun
1476-1510.
Hasil penelitian menjelaskan keragu-raguan
tentang artefak ini, dan menyimpulkan asal-usul dari artefak misterius
ini. Hasil identifikasi menunjukan kepala patung ini dibuat sekitar abad ke
2-abad 3 masehi, yang di konfirmasi oleh Bernard Andreae, direktur
emeritus dari German Institute of Archaeology in Rome. menurut
Andreae kepala patung ini tidak perlu diragukan lagi adalah hasil kebudayaan
Romawi, dan hasil penelitian laboratorium mengkonfirmasi keasliannya. Hasil
pemeriksaan khusus lebih detail lagi menunjukan kepala patung ini adalah hasil
kebudayaaan Romawi pada abad ke 2 masehi. Rambut dan bentuk janggutnya
merupakan gaya dari masa Kekaisaran Severian 193-235
masehi. Sementara itu pemeriksaan terhadap situs menunjukan bahwa arkeolog
belum bisa mengungkap misteri dari kepala patung terakota ini.
Selama ini para ahli sejarah menyepakati
bahwa Christopher Colombus adalah penjelajah pertama Eropa yang mencapai
daratan Amerika 1492, meski ada beberapa teori yang menyatakan bahwa sebelum
Colombus pelaut-pelaut Viking telah terlebih dahulu mencapai daratan Amerika,
kekurangan bukti tertulis maupun artefak-artefak yang memperkuat teori ini,
membuat teori-teori penjelajahan ke benua baru sebelum 1492 mentah. Munculnya
Tecaxic-Calixtlahuaca memunculkan keragu-raguan tentang siapa sebenarnya
penjelajah Eropa pertama yang mencapai benua Amerika. Kepala
Tecaxic-Calixtlahuaca ini memiliki kesamaan bentuk dengan artefak-artefak dari
Romawi, beberapa ahli meyakini adanya Pra Colombus Trans Oceanic
Contact antara Romawi dengan peradaban Amerika. Teori ini dikemukakan
oleh Romeo H Hristov, seorang ahli arkeologi Meso-Amerika.
meskipun beberapa teori lain juga bisa di kedepankan.
Beberapa Penjelasan
Kepala Tecaxic-Calixtlahuaca kemungkinan
didatangkan dari Eropa, oleh para penjelajah pertama yang datang ke Meksiko
tengah. Berdasarkan hasil penelitian, usia pemakaman merupakan saat-saat awal
datangnya penjelajah Eropa ke Amerika, meskipun waktu kedatangan ini menujukan
adanya kontak penjelajah Eropa dengan penduduk meksiko sebelum kedatangan
Hernan Cortes. Sangat mungkin artefak ini masuk ke Meksiko antara abad
pertengahan sampai masa-masa awal kolonialisasi. Para ahli sejarah
mempertimbangkan kemungkinan kedatangan bangsa Norse dan artefak tersebut
adalah repesentasi dari kepala suku Viking.
Kemungkinan kedua, jauh sebelum Cristoper Colombus mencapai Amerika, bangsa Romawi
sebelumnya sudah berkunjung ke benua ini, bertukar kebudayaan dengan suku-suku
kuno di Amerika Selatan yang sudah memiliki peradaban maju. Mungkin kita
terlalu mengecilkan penguasaan teknologi yang dikuasai oleh bangsa Romawi atau
peradaban-peradaban kuno lain, sama seperti kita memperdebatkan bagaimana
orang-orang Inggris kuno membangun Stonhenge, hanya karena kita tidak memiliki
bukti-bukti dari sisa sisa tehnologi mereka, bukan berarti kita harus
mengatakan UFO lah yang mengajari mereka. Jadi anda boleh mengatakan,
"Biarlah bangsa Romawi sendiri penemu benua baru itu".
Kemungkinan ketiga, adanya kapal milik bangsa Romawi, Phoenican atau Barber yang tenggelam
dan terbawa arus hingga mencapai daratan Amerika adalah penjelasan yang masuk
akal. Pendapat mengenai kemungkinan pelayaran bangsa Romawi hingga
mencapai benua Amerika sangat sulit diterima karena kurangnya bukti dan catatan
sejarah, kemampuan navigasi dan teknologi kapal yang masih sangat sederhana
menjadi penyebab mentahnya kemungkinan ini. Bukti terbaik pelayaran bangsa
Romawi ke arah samudera Atlantik adalah adanya permukiman bangsa Romawi yang
ditemukan di pulau Lanzarote 125Km dari pantai Afrika, di
tengah Samudera Atlantik.
0komentar:
Post a Comment