Pipa Baigong adalah serangkian pipa-pipa yang tersusun rapi yang
ditemukan di Gunung Baigong,
sekitar 40 km barat daya kota Delingha,
Propinsi Qinghai, China. Pertama kali ditemukan oleh seorang penulis
bernama Bai Yu, yang
sedang melakukan perjalanan keliling negeri. Sayangnya sulit menemukan informasi tentang Bai Yu dan bukunya
berjudul "into
the Qaidam"
Pipa baigong terkubur dibebatuan tua di
dalam gua, pipa ini dianggap bukti dari "artefak luar planet",
penduduk lokal dan sebagian orang menganggap keberadaan pipa-pipa ini sebagai
bukti kedatangan mahluk asing. Sebenarnya pipa-pipa besi bukanlah hal yang
terlalu misterius, dan sangat tidak masuk akal menghubungkanya dengan
kedatangan mahluk asing. Yang menjadi masalah adalah berdasarkan carbon dating pipa-pipa ini diketahui
berumur sangat tua, diperkirakan berasal dari zaman batu, ketika manusia baru
mengenal api. Hampir mustahil mengatakan bahwa pipa pipa ini adalah hasil
kebudayaan manusia zaman itu.
Pipa-Pipa Baigong |
Sementara itu banyak bagian dan potongan
pipa ditemukan bertebaran diseluruh daerah tersebut, sebagian kecil potongan
ini terletak di kaki gunung Baigong, di dalam bangunan berbentuk piramida yang
tingginya hampir 61 meter. Piramida itu mempunyai tiga gua berbentuk segitiga.
Sementara dua gua telah runtuh, gua ketiga memiliki sebuah pipa logam yang
diameternya kira-kira 40,6 cm dengan saluran keluar. Pipa kedua dengan diameter
yang sama membujur sepanjang sisi luar gunung dan masuk ke dalam perut bumi.
Pintu Masuk Gua |
Di jalan masuk menuju gua ditemukan hampir
selusin pipa dengan diameter 4 inci (± 10,2 cm) hingga 15,7 inci (± 39,9 cm).
Penyelidik mengatakan potongan-potongan ini melengkapi beberapa bukti tentang
bagaimana pipa-pipa tersebut dirangkai. Potongan pipa yang lebih banyak dapat
ditemukan di tepian danau Toson, berserakan diantara pasir-pasir dan bebatuan,
sekitar 79,3 meter dari gua-gua itu. Pipa-pipa ini menghadap ke arah
timur-barat dan mempunyai diameter antara ± 0,2 cm dan ± 4.7 cm. Pipa-pipa yang
ada di danau itu memiliki beberapa lubang yang berbeda, lubang terkecil
seukuran tusuk gigi. Beberapa darinya mempunyai saluran keluar yang terbuka
tepat pada permukaan air dan beberapa lagi ditemukan di bawah permukaan air.
Akan tetapi pipa-pipa itu tidak terganggu walaupun telah berada di dalam air
dan pasir selama sekian waktu yang tak terhitung. Jadi, siapa yang telah
membangun sistem pipa yang begitu terinci dan apa fungsinya?
Qing Jianwen, kepala departemen publikasi dari
pemerintahan Delingha, memberitahu surat kabar Tiongkok, People’s Daily, bahwa ketinggian dari permukaan air laut dan kerasnya
iklim membuat daerah tersebut sangat tidak ramah. Namun ia mengamati bahwa
kondisi yang sangat tidak ramah tersebut membuat tempat itu menjadi tempat yang
sempurna untuk melakukan penelitian astronomi, seperti ditunjukkan oleh radio
teleskop besar dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di dekat tempat itu.
Sebagian kecil sisa potongan pipa logam
asing tersebut diambil oleh peleburan logam setempat yang berharap bahwa mereka
akan memberikan penjelasan yang lebih kepada para penyelidik, mengenai logam campuran
yang digunakan dalam pembuatan pipa. Analisa secara kimia mengungkapkan bahwa
pipa-pipa itu tersusun dari 30 persen ferri oksida (besi III oksida, Fe2O3) dan sebagian besar
dari silikon dioksida (SiO2)
dan kalsium oksida (CaO). Delapan
persen mineral logam pipa itu tidak dapat diidentifikasi.
Menurut para ahli, sejumlah besar sillikon
dioksida dan kalsium oksida yang ditemukan pada pipa-pipa itu adalah hasil dari
interaksi panjang antara besi dan batu pasir. Pipa-pipa tersebut dibuat pada
masa lampau, selama kurun waktu ketika manusia diyakini tidak mempunyai
penerapan teknologi mutakhir untuk menciptakan benda semacam itu. Daerah Gunung
Baigong agak terpencil. Di sana tidak ada industri besar , mayoritas
penduduknya hanyal para penggembala ternak nomaden yang hidup di utara gunung
itu.
Penjelasan Alternatif
Penjelasan rasional tentang fenomena pipa
Baigong adalah akar-akar pohon yang terfosilisasi, mengingat tempat ditemukan
fenomena ini adalah suatu daerah basin atau cekungan, dimana banjir dan endapan
material vulkanik berkumpul disana, banjir debris (material vulkanik padat) ini
kadang menyatu dengan batuan sedimen yang bernama sand stone (Batu Pasir), hal
ini menyebabkan terjadinya proses pemfosilan mineral-mineral organik seperti
akar pohon yang terintegrasi dengan struktur tanah berlapis. Hasil terakhir
yang di dapat para ilmuan China, mereka tidak hanya menemukan proses dan
mineral geologi yang membentuk pengendapan ini, tetapi juga mereka menemukan
mineral organik yang terkandung dalam pipa Baigong, dan mineral itu berbentuk
pohon berbuku yang terfosilkan.
Fosil Pohon di Batuan Sedimen |
Fenomena serupa yang ditemukan di
Louisiana, mengkonfirmasi sebuah bentuk akar pohon yang terfosilisasi.
Sementara fenomena pipa Baigong sangat jauh dari bentuk sebuah pohon ataupun
akarnya, pipa-pipa ini lurus dan memanjang. Tapi di China kita akan menemukan
jenis pohon dengan ciri seperti sebuah pipa, lurus dan memiliki ruas cincin,
yaitu pohon bambu. Berdasatrkan analisis sederhana, penjelasan tentang adanya
material material organik yang terkandung dalam pipa-pipa Baigong, memperkuat
dugaan bahwa struktur pipa ini adalah struktur alami yang terbentuk oleh
perpaduan mineral anorganik dan mineral organik dalam proses sedimentasi
selama jutaan tahun.
Misteri Kasus Lizzie Borden
Misteri Penampakan Sempurna UFO Santa Clarita
Super banget bang Somet (Sometronome), tambah lagi penjelasan alternatif yang lain, bukankah akan bermunculan beberapa penjelasan terkait fenomena ini atau yang semacamnya. Akan selalu menjadi lebih menarik untuk mencari penjelasan alternatif daripada menyerahkan pada takdir datangnya makhluk asing di planet ini. Kami menunggumu................
ReplyDelete