Breaking News
Loading...

Apakah Bulan Berongga? Who Knows

19:23
Ads by Google


Pada tanggal 20 November 1969, awak Apollo 12 melakukan tahap akhir pendaratan dengan melepaskan  Lunar Module ke permukaan Bulan, menyebabkan kapsul ini terhempas dengan keras,  Dampak jatuhnya Lunar Module (sekitar 40 km dari lokasi pendaratan Apollo 12) menciptakan moonquake (its mean gempa bulan sama seperti gempa bumi) buatan, yang mengejutkan akibat gempa buatan ini Bulan bergetar seperti lonceng selama lebih dari satu jam.




Fenomena ini kembali terjadi ketika Apollo 13 melakukan pendaratan di Bulan, dengan hasil yang bahkan lebih mengejutkan. Instrumen seismik mencatat getaran gempa yang terjadi berlangsung selama tiga jam dua puluh menit, dengan getaran mencapai  kedalaman dua puluh lima mil, hal ini memunculkan spekulasi bulan memiliki rongga di bawah lapisan-lapisan tanahnya. Benarkah? 

Struktur Bulan
Rata-rata kepadatan Bulan adalah 3.34 gm / cm 3 (3,34 kali volume yang sama dengan air) sedangkan bumi adalah 5,5. Apa artinya ini? Pada tahun 1962, ilmuwan NASA Dr Gordon MacDonald menyatakan;
"Jika kita mengabaikan beberapa data astronomi, akan ditemukan bahwa berdasarkan data tersebut menunjukan struktur Bulan lebih menyerupai sebuah  bola dengan lapisan keras di luar dan lubang-lubang kosong didalamnya, bukan sebuah satelit dengan lapisan homogen padat."

Peraih nobel kimia Dr Harold Urey berpendapat bahwa berkurangnya kepadatan lapisan Bulan  terjadi akibat  banyak areal di bawah permukaan bulan merupakan rongga-rongga kosong.

Dr Sean C. Solomon dari MIT menulis,
"percobaan Lunar Orbiter menambah pengetahuan kita tentang medan gravitasi bulan... menunjukkan kemungkinan menakutkan bahwa bulan mungkin berongga."

Sayangnya teori bulan berongga tidak pernah mendapatkan cukup popularitas untuk setiap hipotesis setengah-ilmiah yang mencoba memberikan penjelasan mengenai  teori ini. Secara umum penganut teori bulan berongga dapat dikelompokkan kedalam dua kubu besar.
  • Proses pembentukan yang menghasilkan bentukan bulan berongga terjadi secara alami, dengan detail proses yang meluas, salah satu teori yang diajukan berdasarkan faktor pseudoscientific dalam pergerakan dan perkembangan lempeng, beberapa penganut teori ini bahkan mempercayai bulan tidak hanya berongga, tetapi seluruh inti satelit tersebut adalah rongga besar.
  • Rongga Bulan disebabkan karena Bulan adalah sebuah satelit raksasa buatan  yang dibawa jutaan tahun lalu oleh mahluk ekstraterestrial berintelegensia tinggi. Pandangan ini berkorelasi dengan kepercayaan lain seperti UFO  atau Astronot kuno.
Komunitas ilmiah menganggap kedua teori tersebut tidak didukung oleh cukup bukti.

Perspektif Ilmiah



Pendapat ilmiah dan hasil pengujian membuktikan bahwa bulan memiliki struktur solid dengan struktur kerak tipis, mantel yang tebal dan inti padat kecil, hal ini didasarkan pada;
  • Pengamatan Seismik. Selain Bumi, Bulan adalah satu-satunya tempat dengan jaringan pengamatan seismik. Analisis data  Lunar Seismic menunjukan data ketebalan kerak (~ 45 km) dan mantel, serta jari-jari inti (~ 350 km).
  • Parameter Momen Inersia. Untuk Bulan, parameter momen inersia menunjukkan bahwa inti Bulan memiliki momen inersia ~1,4% dari total massa. Salah satu parameter tersebut, saat kutub normal inersia, adalah 0.393  +/- 0,001, akan menjadi 0,4 Ini sangat dekat dengan nilai  untuk benda padat yang memiliki kepadatan radial konstan, (untuk perbandingan, nilai bumi adalah 0,33). Normalnya momen inersia polar untuk bulan berongga akan memiliki nilai yang lebih tinggi, kemungkinan lebih dekat ke 0,67. Dengan kata lain, parameter momen inersia menunjukkan bahwa inti bulan merupakan benda padat, dengan sisa lapisan diatasnya terdiri dari bahan dengan kepadatan hampir konstan.
  • Variasi perubahan skala medan gravitasi Bulan yang sangat tipis (misalnya, variasi sepanjang orbit Lunar Perfector), konsisten dengan proses geologi Bulan yang melibatkan kerak, mantel, dan inti. 
Skala umum medan gravitasi Bulan, ternyata tidak terpengaruh oleh distribusi kepadatan internal massa batuan bulan, yang diasumsikan mengalami variasi hanya secara radial, sebagai contoh, jika bulan diganti dengan objek yang memiliki kepadatan sama, medan gravitasi tetap akan mencapai jarak lebih dari 1700km dari bulan,  hal ini kemungkinan berasal dari bentuk bulat simetris bulan yang mengaplikasikan teori integral dari Gauss's_law. Oleh karena itu, perubahan medan gravitasi Bulan tidak membuktikan  tentang distribusi radial internal massa batuan Bulan, seperti argumentasi yang dikemukakan para penganut teori bulan berongga.

Pendukung teori Bulan berongga, bagaimanapun juga, harus memperhitungkan kepadatan luar biasa dari kerak Bulan jika memang dibawahnya berongga. Sebagai gambaran kekuatan gravitasi ditentukan oleh massa, Bulan berongga akan membutuhkan kerak yang luar biasa padat untuk mencapai nilai gravitasi yang sama dengan angka hasil pengukuran gravitasi bulan saat ini. Jadi kesimpulannya? Bulan merupakan satelit alami padat, so? Kenapa Lunar Module dan Apollo13 menyebabkan getaran yang bergitu luar biasa? Jawabannya sederhana, hal ini disebabkan Bulan memiliki massa yang sangat ringan bukan karena berongga.



3komentar:

  1. ada itung2an ilmiahnya ga gan, bahwa berat yang dimilki pesawat yang mendarat (lunar dan apollo 13)masuk kategori mempengaruhi getaran pada bulan karena massanya yang ringan?

    ReplyDelete
  2. ada nggak Om, foto2 permukaan bulan dari jarak dekat ?

    ReplyDelete

 
Toggle Footer