Breaking News
Loading...

Menguak Misteri Dibalik HAARP (1)

13:52
Ads by Google
Mungkin HAARP masih asing buat sebagian dari anda, tapi HAARP oleh sebagian orang dipercaya sebagai sumber asal muasal beberapa kejadian luar biasa yang terjadi akhir-akhir ini termasuk Hujan meteor di Rusia. Jadi apa atau siapakah HAARP?  Terletak sekitar 8 mil dari North of Gakona, Alaska, sebelah barat Taman Nasional Wrangell-Saint Elias, fasilitas HAARP  terdiri dari 360 antena dengan ketinggian 180m. Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000 watt. Dibangun oleh kontraktor utama BAS system, BAE/ET, selesai  tahun 2007. Penelitian tentang teknologi yang digunakan pada HAARP sendiri sudah dimulai sejak tahun 1990.


HAARP (High Frequency Active Auroral Program) adalah sebuah program penelitian ionosfer yang didanai oleh Angkatan Udara Amerika (USAF), Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska (University of Alaska) dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA), dan dikelola bersama-sama oleh Office of Naval Research (ONR) dan Air Force Research Laboratory. Tidak hanya itu, beberapa Universitas-universitas ternama lain juga turut dalam pengembangan proyek ini, diantaranya adalah Stanford University, University of Massachussets. Tujuan utamanya ialah meneliti ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi untuk perangkat tambahan ionosfer yang berguna untuk komunikasi radio dan keperluan pendataan.

Penciptaan senjata mengerikan ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu. Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam bukunya, Ia menulis :

“Teknologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.”

Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan. Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya.


Instrumen HAARP
  • Fluxgate Magnometer ; Alat ini dibuat pada era Perang Dunia II. Ditemukan oleh Victor Vacquier. Biasanya, alat tersebut digunakan pada pesawat terbang-tipe terbang rendah-untuk mendeteksi kapal selam. 
  • Digisonde; Adalah perangkat digital modern digunakan untuk menentukan karakteristik ionosfer di sekitar alat. Terdiri dari sebuah pemancar radio, penerima dan asosiasi pengirim dan penerima.

Bagaimana cara HAARP bekerja
HAARP menembakkan gelombang radio jika semua antena HAARP dinyalakan bersama-sama akan menghasilkan 3,6 juta watt hingga milyaran watt, yang akan memanaskan ionosphere yang ada di langit. Hal ini dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya, dengan menentukan satu titik lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream.

Namun menurut sebagian orang, ada sesuatu yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini, yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan banjir dengan memanipulasi penguapan air, mampu menciptakan badai dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan ini, tentu saja itu berarti Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di wilayah yang diinginkannya. Pihak-pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka khawatir HAARP akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.

Salah satu eksperimen HAARP dengan menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke ionosfer bumi, metode yang disebut sebagai “pemanas ionosfer”. Ionosfer adalah lapisan yang mengelilingi atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi. David Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer-lah yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas. Charles Yost peneliti lain dari North Carolina berkata,”Jika ionosfer terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan terganggu.”

Kemampuan HAARP  


Mengubah Keadaan Atmosfir
Dengan pancaran HAARP menggunakan frekuensi tinggi (HF) akan berfungsi untuk mengubah cuaca dengan mengkondensasikan atau mengembunkan udara, salah-satunya adalah untuk membuat awan. Menggunakan frekuensi HF dilepaskan melalui antena lalu “ditembakkan” ke atas, kearah lapisan stratosfir dan ionosfir yang berada di atmosfir bagian atas. Cara ini membuat lapisan atmosfir kondisinya menjadi lebih hangat dan dapat menghasilkan butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi awan-awan hujan. Banyak tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya HAARP diaktifkan dan juga berapa besar kuat Watt yang akan ditembakkan ke lapisan atas atmosfir.  Selama ada angin, maka akan tercipta awan lurus panjang dan kadang berbentuk ular. Begitu panjangnya awan berisi butiran air ini hingga mengelilingi Bumi. Saintis menyebutnya seperti “river sky”. Awan-awan ini akan bisa menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat hingga topan dan badai. Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar terhalangnya sinar matahari yang menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih dingin atau malah lebih hangat dari biasanya.

Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat Menciptakan Gempa
Cara menciptakan gempa bumi adalah dengan menembakan frekuensi ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi. Gelombang radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya samudera. Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di patahan yang tidak stabil. Apa yang terjadi berikutnya?  gempa! ketika gempa memiliki episentrum dangkal dan terjadi di laut akan memicu Tsunami!

Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di suatu kawasan. Efek dari frekuensi sangat rendah terhadap otak dapat bermacam-macam. Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila. Pengembangan HAARP dalam mempengaruhi pikiran manusia dengan mengirimkan Extremly Low Frequency (ELF) Radiation ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol mood manusia. Karena pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30 Pulse/Sec-nya, dan dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz.
  • Delta (1-4/sec), Keadaan tidur
  • Theta (4-7/sec), Keadaan mengantuk atau baru bangun, dan juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
  • Alpha (7-12/sec), Keadaan Normal dan belajar
  • Beta (tak terhitung), Keadaan Marah atau sedang dalam emosi yang tinggi
Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan untuk mewujudkanNew World Order.

Fenomena-Fenomena Yang Dicurigai akibat dari HAARP
Beberapa peristiwa yang terjadi belakangan menurut para penganut teori konspirasi juga diakibatkan oleh uji coba HAARP maupun serangan terbuka dari HAARP, diantaranya;
  • Badai tropis  yang melanda Karibia.
  • Kekeringan Asia Tengah dan Timur Tengah.
  • Afrika Barat menghadapi kawanan belalang terbesar dilebih dari satu dekade.
  • Empat badai merusak dan hujan badai tropis Alex, Ivan, Frances, Charley dan Jeanne telah terjadi secara berurutan, dalam waktu singkat.
Sebelumnya belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah badai di Karibia, pulau Grenada benar-benar hancur: 37 orang meninggal dan sekitar dua pertiga dari pulau ini 100.000 jiwa telah kehilangan tempat tinggal; di Haiti, lebih dari dua ribu orang meninggal dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Republik Dominika, Jamaika, Kuba, Bahama dan Florida juga telah hancur,  di Amerika Serikat, kerusakan dibeberapa negara bagian Selatan termasuk Florida, Alabama, Georgia, Mississippi dan Carolina merupakan yang tertinggi dalam sejarah AS.

Saya tidak meminta anda untuk mempercayai atau menolak teori konspirasi ini. HAARP and its capability, Sound so Scary, meskipun kita bukan musuh politik AS, tapi tetap saja kita bukan bagian dari AS,  jika anda masih ingat dengan insiden F/A 18 Hornet milik AS yang masuk ke wilayah teritorial RI di atas pulau Bawean tanpa ijin pada tahun 2003, apa yang bisa kita lakukan jika AS kali ini mengirimkan sinyal HAARPnya ke Ionosfer di atas Indonesia? haruskah kita khawatir? 

Sepertinya jika saya menuliskan pendapat skeptik tentang HAARP disini, artikel ini akan terlalu panjang dan membosankan, ulasan lebih lanjut mengenai HAARP dan teori-teorinya akan saya posting pada postingan selanjutnya.


(www.haarp.alaska.edu / xfile-enigma.blogspot.com  / www.usmessageboard.com  / en.wikipedia.org )


0komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer