Mungkin HAARP masih asing buat sebagian dari anda, tapi HAARP oleh
sebagian orang dipercaya sebagai sumber asal muasal beberapa kejadian luar
biasa yang terjadi akhir-akhir ini termasuk Hujan meteor di Rusia. Jadi apa atau siapakah HAARP? Terletak
sekitar 8 mil dari North of Gakona, Alaska, sebelah barat
Taman Nasional Wrangell-Saint Elias, fasilitas
HAARP terdiri dari 360 antena dengan ketinggian 180m. Masing-masing
antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000 watt. Dibangun oleh
kontraktor utama BAS system, BAE/ET, selesai tahun 2007. Penelitian
tentang teknologi yang digunakan pada HAARP sendiri sudah dimulai sejak tahun
1990.
HAARP (High Frequency Active Auroral
Program) adalah sebuah program penelitian ionosfer yang didanai oleh Angkatan
Udara Amerika (USAF), Angkatan Laut Amerika Serikat, Universitas Alaska
(University of Alaska) dan Defense Advanced Research Project Agency (DARPA),
dan dikelola bersama-sama oleh Office of Naval Research (ONR) dan Air Force
Research Laboratory. Tidak hanya itu, beberapa Universitas-universitas ternama
lain juga turut dalam pengembangan proyek ini, diantaranya adalah Stanford
University, University of Massachussets. Tujuan utamanya ialah meneliti
ionosfer dan menyelidiki potensi pengembangan teknologi untuk perangkat
tambahan ionosfer yang berguna untuk komunikasi radio dan keperluan pendataan.
Penciptaan senjata mengerikan ini telah
diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan bernama Dr.
Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang
mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai senjata potensial. Metodenya
termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi
untuk menghasilkan banjir di tempat tertentu. Bukan hanya Dr Bartell yang
mengatakan hal ini, mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew
Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between
Two Ages”. Di dalam bukunya, Ia menulis :
“Teknologi akan menyediakan teknik untuk
melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti
teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.”
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis pernah mengatakan bahwa
Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio untuk
melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti badai dan Topan. Konon pada tahun
2002, Rusia pernah mengkonfrontir Amerika Serikat di hadapan PBB dengan
menuduhnya telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan
eksperimen-eksperimennya.
Instrumen HAARP
- Fluxgate Magnometer ; Alat
ini dibuat pada era Perang Dunia II. Ditemukan oleh Victor
Vacquier. Biasanya, alat tersebut digunakan pada pesawat terbang-tipe
terbang rendah-untuk mendeteksi kapal selam.
- Digisonde; Adalah perangkat digital modern digunakan untuk menentukan karakteristik ionosfer di sekitar alat. Terdiri dari sebuah pemancar radio, penerima dan asosiasi pengirim dan penerima.
Bagaimana cara HAARP bekerja
HAARP menembakkan gelombang radio jika semua
antena HAARP dinyalakan bersama-sama akan menghasilkan 3,6 juta watt hingga
milyaran watt, yang akan memanaskan ionosphere yang ada di langit. Hal ini
dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya, dengan menentukan satu titik
lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, tekanan yang berada di atmosfer juga
akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan
terbentuklah manipulasi jetstream.
Namun menurut sebagian orang, ada sesuatu
yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini, yaitu pengembangan senjata
pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan banjir dengan memanipulasi
penguapan air, mampu menciptakan badai dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan
ini, tentu saja itu berarti Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di
wilayah yang diinginkannya. Pihak-pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP
tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga
para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka khawatir HAARP akan menciptakan
kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.
Salah satu eksperimen HAARP dengan
menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke ionosfer bumi, metode yang
disebut sebagai “pemanas ionosfer”. Ionosfer adalah lapisan yang mengelilingi
atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60 mil diatas permukaan bumi. David
Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan
bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal
ionosfer-lah yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas. Charles
Yost peneliti lain dari North Carolina berkata,”Jika ionosfer
terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan terganggu.”
Kemampuan HAARP
Mengubah Keadaan Atmosfir
Dengan pancaran HAARP menggunakan
frekuensi tinggi (HF) akan berfungsi untuk mengubah cuaca dengan
mengkondensasikan atau mengembunkan udara, salah-satunya adalah untuk membuat
awan. Menggunakan frekuensi HF dilepaskan melalui antena lalu “ditembakkan” ke
atas, kearah lapisan stratosfir dan ionosfir yang berada di atmosfir bagian
atas. Cara ini membuat lapisan atmosfir kondisinya menjadi lebih hangat dan
dapat menghasilkan butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi awan-awan
hujan. Banyak tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya HAARP
diaktifkan dan juga berapa besar kuat Watt yang akan ditembakkan ke lapisan
atas atmosfir. Selama ada angin, maka akan tercipta awan lurus panjang
dan kadang berbentuk ular. Begitu panjangnya awan berisi butiran air ini hingga
mengelilingi Bumi. Saintis menyebutnya seperti “river sky”. Awan-awan
ini akan bisa menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat hingga topan dan badai.
Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar terhalangnya sinar matahari yang
menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih dingin atau malah lebih hangat dari
biasanya.
Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat
Menciptakan Gempa
Cara menciptakan gempa bumi adalah dengan
menembakan frekuensi ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi. Gelombang radio
tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan kekuatan
gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya samudera.
Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di wilayah
tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di patahan
yang tidak stabil. Apa yang terjadi berikutnya? gempa! ketika gempa
memiliki episentrum dangkal dan terjadi di laut akan memicu Tsunami!
Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan
lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat
mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi
tidak logis pada di suatu kawasan. Efek dari frekuensi sangat rendah terhadap otak
dapat bermacam-macam. Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis,
mudah terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila. Pengembangan HAARP
dalam mempengaruhi pikiran manusia dengan mengirimkan Extremly Low Frequency
(ELF) Radiation ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol mood manusia.
Karena pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30 Pulse/Sec-nya, dan
dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz.
- Delta (1-4/sec), Keadaan tidur
- Theta (4-7/sec), Keadaan mengantuk atau baru bangun,
dan juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
- Alpha (7-12/sec), Keadaan Normal dan belajar
- Beta (tak terhitung), Keadaan Marah atau sedang
dalam emosi yang tinggi
Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat
Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan untuk mewujudkanNew World Order.
Fenomena-Fenomena Yang Dicurigai akibat
dari HAARP
Beberapa peristiwa yang terjadi belakangan
menurut para penganut teori konspirasi juga diakibatkan oleh uji coba HAARP
maupun serangan terbuka dari HAARP, diantaranya;
- Badai
tropis yang melanda Karibia.
- Kekeringan
Asia Tengah dan Timur Tengah.
- Afrika
Barat menghadapi kawanan belalang terbesar dilebih dari satu dekade.
- Empat
badai merusak dan hujan badai tropis Alex, Ivan, Frances, Charley dan
Jeanne telah terjadi secara berurutan, dalam waktu singkat.
Sebelumnya belum pernah terjadi sebelumnya
dalam sejarah badai di Karibia, pulau Grenada benar-benar hancur: 37 orang meninggal
dan sekitar dua pertiga dari pulau ini 100.000 jiwa telah kehilangan tempat
tinggal; di Haiti, lebih dari dua ribu orang meninggal dan puluhan ribu orang
kehilangan tempat tinggal.
Republik Dominika, Jamaika, Kuba, Bahama
dan Florida juga telah hancur, di Amerika Serikat, kerusakan dibeberapa
negara bagian Selatan termasuk Florida, Alabama, Georgia, Mississippi dan
Carolina merupakan yang tertinggi dalam sejarah AS.
Saya tidak meminta anda untuk mempercayai
atau menolak teori konspirasi ini. HAARP and its capability, Sound so
Scary, meskipun kita bukan musuh politik AS, tapi tetap saja kita bukan
bagian dari AS, jika anda masih ingat dengan insiden F/A 18 Hornet milik
AS yang masuk ke wilayah teritorial RI di atas pulau Bawean tanpa ijin pada tahun
2003, apa yang bisa kita lakukan jika AS kali ini mengirimkan sinyal HAARPnya
ke Ionosfer di atas Indonesia? haruskah kita khawatir?
Sepertinya jika saya menuliskan pendapat
skeptik tentang HAARP disini, artikel ini akan terlalu panjang dan membosankan,
ulasan lebih lanjut mengenai HAARP dan teori-teorinya akan saya posting pada
postingan selanjutnya.
0komentar:
Post a Comment