Breaking News
Loading...

Misteri Insiden Dyatlov Pass

09:29
Ads by Google
Sebuah artikel mengenai Insiden Dyatlov Pass menarik perhatian saya kali ini, sebuah peristiwa yang mengakibatkan kematian sembilan pendaki gunung di utara pegunungan Ural pada suatu malam, tanggal 2 Februari 1959. Kejadian misterius ini terjadi di sebelah timur Gunung Kholat Syakhl. Pendakian yang berakhir dengan kematian tragis sembilan orang pendaki dari sepuluh anggota tim ekspedisi, peristiwa yang sampai saat ini masih menjadi misteri.


Kurangnya saksi mata dan investigasi tentang kematian para pendaki telah melahirkan banyak spekulasi. Para peneliti mengatakan mayat yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda yang aneh, dua korban tengkoraknya retak, dua patah tulang rusuk, dan satu orang kehilangan lidahnya. Menurut beberapa sumber, dari empat korban pakaian mereka mengandung tingkat radiasi yang tinggi (?). Para peneliti Soviet hanya mengatakan bahwa "sebuah kekuatan aneh yang tidak dikenal telah menyebabkan kematian para pendaki ski ini. Akses ke kawasan tersebut ditutup selama 3 tahun setelah adanya insiden ini. Kronologis kejadian pun sulit diketahui, mengingat tidak adanya korban yang selamat.

Latar Belakang
Dyatlov Pass adalah sebuah nama kelompok pendaki ski yang tengah melakukan pendakian yang dipimpin oleh Igor Dyatlov dan terdiri dari delapan laki-laki dan dua orang wanita.Sebagian besar dari mereka adalah lulusan dari Institut Politeknik Ural (saat ini : Ural State Technical University )
  • Igor Dyatlov (23)  pemimpin kelompok
  • Zina Kolmogorova (22)
  • Ludmila Dubinina (21),
  • Alexander Kolevatov (25)
  • Rustem Slobodin  (23)
  • Georgy Krivonischenko (24),
  • Yuri Doroshenko(24),
  • Nicolai Thibeaux-Brignolle(24),
  • Alexander Zolotarev (37). Pemandu pendakian
  • Yuri Yudin 
Tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk mencapai Otorten (Отортен), sebuah gunung yang berada 10 kilometer sebelah utara lokasi kejadian. Nama Otorten, dalam terjemahan dari bahasa Mansi berarti "gunung orang-orang mati", dan orang-orang pribumi mencoba untuk menghindari dan mengunjungi tempat itu. Gunung ini terletak di bagian atas Sungai Pechora  di perbatasan  Sverdlovsk, Perm, Provinsi Tyumen  dan Republik Komi.


Yuri Yurdin yang membatalkan keikutsertaannya dalam ekspedisi
Rute pada musim itu, diperkirakan sebagai "Kategori III" . Semua anggota adalah orang-orang yang berpengalaman dalam ekspedisi pendakian gunung.
 

Grup tiba dengan kereta api di Ivdel , sebuah kota di pusat provinsi utara Oblast Sverdlovsk pada tanggal 25 Januari. Mereka kemudian mengambil truk untuk menuju Vizhai , pemukiman terakhir yang sangat jauh di utara.

Mereka memulai perjalanan mereka menuju Otorten dari Vizhai pada tanggal 27 Januari. Keesokan harinya, salah satu anggota (Yuri Yudin) terpaksa kembali karena sakit.  Kelompok itu kini terdiri atas sembilan orang.

Buku harian dan kamera yang ditemukan di sekitar kamp terakhir mereka memungkinkan untuk melacak rute kelompok sampai hari sebelum kejadian. Pada tanggal 31 Januari, kelompok tiba di pinggir sebuah daerah dataran tinggi dan mulai mempersiapkan diri untuk pendakian. Dalam sebuah lembah kayu mereka mengumpulkan dan mempersiapkan makanan serta peralatan yang akan digunakan untuk perjalanan kembali.

1 Februari, pendaki mulai bergerak melalui celah (Pass). Sepertinya mereka berencana untuk menghindari badai dan membuat kamp untuk malam berikutnya pada sisi yang berlawanan, tetapi karena kondisi cuaca yang memburuk, badai salju dan visibilitas yang menurun, mereka kehilangan arah dan menyimpang ke barat, semakin ke atas menuju puncak Kholat Syakhl. Ketika mereka menyadari kesalahan mereka, kelompok tersebut memutuskan untuk berhenti dan mendirikan Kamp di  lereng gunung.



para pendaki mendirikan tenda sore hari, tanggal 1 februari
Pencarian
Telah disepakati sebelumnya bahwa Dyatlov akan mengirim telegram ke klub olahraga mereka segera setelah kelompok itu kembali ke Vizhai. Diharapkan bahwa ekspedisi ini akan berlangsung  tidak lebih sampai tanggal 12 Februari tapi tanggal tersebut telah berlalu dan tidak ada pesan yang diterima,  juga tidak ada tanda-tanda keterlambatan selesainya ekspedisi itu.


Operasi penyelamatan segera diajukan kepada lembaga olahraga ini untuk mengirim kelompok penyelamat pertama, yang terdiri dari siswa dan guru sukarelawan, pada tanggal 20 Februari. Kemudian, tentara dan polisi menjadi terlibat, dengan pesawat dan helikopter diperintahkan untuk bergabung dengan operasi pencarian dan penyelamatan.

Pencarian korban

Pada tanggal 26 Februari, para pencari menemukan kamp yang ditinggalkan di Kholat Syakhl. Tenda itu dalam kondisi rusak parah. 

Tenda yang ditemukan 26 februari

Jejak kaki yang dapat diikuti, menuju ke tepi hutan , tapi setelah 500 meter  tertutup salju. Di tepi hutan, di bawah  pinus besar, para pencari menemukan sisa-sisa kebakaran, bersama dengan  dua mayat pertama, mereka adalah Krivonischenko dan Doroshenko,yang hanya memakai pakaian dalam dan tanpa sepatu.

Pohon pinus dimana dua mayat pertama ditemukan


Antara pinus dan kamp para pencari menemukan tiga mayat berikutnya, mereka adalah Dyatlov, Kolmogorova dan Slobodin yang tampaknya sudah meninggal dalam posisi yang menunjukkan bahwa mereka berusaha untuk kembali ke perkemahan. Mereka ditemukan secara terpisah pada jarak 300, 480 dan 630 meter dari pohon pinus.

Pencarian untuk empat orang korban lainnya memakan waktu lebih dari dua bulan. Mereka akhirnya ditemukan pada 4 Mei, di bawah timbuan salju setebal empat meter, disebuah jurang di lembah sungai lebih jauh dari pohon pinus.


Tempat penggalian Korban yang ditemukan di Hutan Ravine
Investigasi
Pemeriksaan telah dimulai segera setelah menemukan lima mayat pertama. Pemeriksaan medis tidak menemukan cedera yang mungkin telah menyebabkan kematian mereka, dan disimpulkan bahwa mereka semua meninggal karena hipotermia. Satu orang mengalami retak kecil ditengkoraknya, tapi tidak dianggap sebagai luka fatal.

Pemeriksaan dari empat mayat yang ditemukan pada bulan Mei merubah dugaan semula. Tiga dari mereka cedera fatal: tubuh Thibeaux Brignolle mengalami kerusakan tengkorak besar, dan keduanya Dubunina dan Zolotarev mengalami patah tulang iga. Dari pola kematian,  dibutuhkan gaya yang sangat besar untuk menyebabkan luka-luka tersebut. Para ahli forensik membandingkannya dengan luka-luka yang ditimbulkan akibat  kecelakaan mobil. cryptozoologist Mikhail Trakhtengertz, mengatakan “luka itu seperti disebabkan oleh seseorang yang memeluk mereka dengan sangat kuat”.  Masalahnya, bagian tubuh tidak mengalami luka eksternal, seolah-olah mereka lumpuh akibat tingkat tekanan yang tinggi.

Seorang wanita ditemukan hilang lidahnya. awalnya telah muncul beberapa spekulasi bahwa mereka mungkin telah diserang dan dibunuh kelompok adat Mansi karena melanggar hak perbatasan atas tanah mereka, tapi investigasi menunjukkan bahwa sifat kematian mereka tidak mendukung hipotesa ini, Jejak kaki pendaki itu  terlihat wajar, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Ada bukti  yang menunjukan bahwa tim dipaksa untuk meninggalkan kamp pada malam hari, saat mereka sedang tidur. Dibuktikan dengan ditemukannya mayat yang hanya berpakaian dalam, meskipun suhu sangat rendah (sekitar -25 ° sampai -30 ° C) dengan badai bertiup kencang dan jarak antara kamp dengan letak korban ditemukan sangatlah janggal. Para ahli menambahkan, hal ini mungkin saja terjadi selama manusia mengalami hipotermia berat, karena orang akan menjadi bingung,  dan agresif.
Dari  file hasil pemeriksaan menyatakan :
  • Enam anggota kelompok meninggal karena hipotermia dan tiga orang luka-luka.
  • Tidak ada indikasi orang lain  selain dari sembilan pendaki tersebut di Kholat Syakhl
  • Tenda telah dirobek dari dalam.
  • Para korban meninggal antara 6 sampai 8 jam setelah makan terakhir mereka.
  • Jejak dari kamp menunjukkan bahwa semua anggota kelompok meninggalkan kamp atas kemauan sendiri, dengan berjalan kaki.
  • Untuk menghilangkan teori serangan suku Mansi,  dokter menunjukkan bahwa luka fatal dari tiga jasad tidak mungkin disebabkan oleh serangan manusia, "karena kekuatan penyebab kematian terlalu kuat dan tidak ada jaringan lunak mengalami kerusakan”.
  • Hasil tes forensik menunjukkan kontaminasi radioaktif tinggi (?) pada pakaian dari beberapa korban.
Kesimpulan akhir menyatakan bahwa semua anggota kelompok meninggal karena suatu sebab yang tidak diketahui. Penyelidikan pun dihentikan secara resmi pada Mei 1959 karena tidak adanya "pihak yang bisa dinyatakan bersalah". File dikirim ke sebuah arsip rahasia, dan fotokopi kasus disembunyikan hingga tahun 1990-an, dengan beberapa bagian yang hilang.

Kontroversi 
Beberapa peneliti mengklaim bahwa beberapa fakta yang tidak terjawab, mungkin diabaikan, oleh pejabat atau bahkan sengaja ditutup-tutupi :
  • Setelah pemakaman, keluarga almarhum menyatakan bahwa kulit para korban menjadi aneh dan berwarna cokelat oranye.
  • Dalam wawancara pribadi, seorang mantan perwira  mengatakan bahwa dosimeter menunjukkan tingkat radiasi yang tinggi pada Kholat Syakhl, dan  ini adalah alasan adanya radiasi yang ditemukan dipakaian korban.
  • Kelompok lain dari pejalan kaki (sekitar 50 kilometer selatan insiden) melaporkan bahwa mereka melihat bola oranye aneh di langit malam di utara (cenderung ke arah Kholat Syakhl) pada malam kejadian. Sangat mirip bola yang diamati pada Ivdel dan sekitarnya selama periode Februari-Maret 1959, dengan berbagai saksi independen (termasuk dari meteorologi dan militer).
  • Beberapa laporan menyatakan bahwa terdapat besi-besi tua yang terletak di daerah itu, menyebabkan spekulasi bahwa militer telah menggunakan daerah itu secara diam-diam dan mungkin terlibat dalam menutup-nutupi kasus ini.
Apapun yang menyebabkan kematian 9 orang pendaki tersebut merupakan peristiwa misterius yang tak bisa diungkapkan hingga saat ini . Berikut ini beberapa spekulasi teori-teori yang beredar dari insiden Dyatlov Pass.

Teori Pengujian Militer 
Kejadian ini terjadi selama era perang dingin dan Tirai Besi berlangsung. Wartawan mencoba menulis buku-buku dan artikel-artikel mengenai insiden ini tetapi kemudian disensor. Penyidik menemukan adanya indikasi catatan - catatan laporan yang hilang. Mungkinkah aktivitas Radioaktif penyebab terjadinya insiden ini ?

Meskipun kurangnya catatan, wartawan menyimpulkan bahwa militer telah melakukan tes di daerah tersebut  dan telah sengaja menyebabkan kematian dengan penolakan bahwa mereka tidak memiliki dokumen dari Departemen Pertahanan, FSB dan badan ruang angkasa untuk menyediakan informasi yang lengkap. 

Teori UFO 
Beberapa orang berpendapat bahwa UFO yang menyebabkan kematian para pendaki tersebut, karena ada laporan dari saksi mata di wilayah tersebut yang melihat bola misterius oranye terang di arah Dyatlov Pass. file Declassified berisi kesaksian dari sekelompok petualang yang berkemah sekitar 5.368 meter selatan yang mengatakan bahwa mereka melihat  bola oranye ameh mengambang di langit ke arah Kholat-Syakhl.

Akhirnya, pada tahun 1990, Kepala Pemeriksa, Lev Ivanov, mengatakan bahwa ia telah diperintahkan oleh pejabat senior untuk menutup kasus ini dan mengklasifikasikan sebagai kasus rahasia. Mereka sudah terganggu oleh laporan dari beberapa saksi mata, termasuk layanan cuaca dan militer, tentang bola terbang  yang terlihat di daerah itu pada bulan Februari dan Maret 1959.   

Saya ingin mengesampingkan teori UFO, Uji Coba militer, maupun serangan Yeti. Sampai disini mari kita bahas satu persatu misteri yang muncul,

  • Kenyataan bahwa camp yang mereka tinggalkan rusak parah dan mengalami sobekan dari dalam.
  • Mereka meninggalkan camp dengan tergesa-gesa, salah satu bukti kuatnya dua korban yang hanya mengenakan pakaian dalam. Dua korban ditemukan di bawah pohon pinus, dimana ada bekas kebakaran di lokasi tersebut, tiga korban ditemukan secara terpisah pada jarak 300, 480 dan 630 meter dari pohon pinus. 
  • Empat korban ditemukan disebuah lembah sungai tertimbun salju setebal 4 meter. Korban yang ditemukan meninggal di sekitar pohon pinus tidak mengalami luka-luka, sementara korban yang ditemukan dibawah timbunan salju mengalami luka serius.
  • Adanya kontaminasi radioaktif
  • Bekas kebakaran di dekat pohon pinus
  • Cahaya oranye yang terlihat di atas Dyatlov pass
  • Tubuh korban yang berubah warna menjadi oranye.

Kronologi Alternatif
Tim ini menuju puncak gunung Otorten, mempertimbangkan masalah cuaca, mereka memilih melalui Dyatlov Pass, karena badai dan visibilitas yang rendah, mereka menyadari bahwa mereka melenceng ke arah barat dari tujuan awal. Mereka memutuskan untuk mendirikan Kamp di lereng gunung. Melihat dari posisi dan kondisi terakhir jenazah mereka, kemungkinan pada malam itu mereka  yang berada didalam tenda memutuskan untuk keluar dengan tergesa, dalam kondisi tergesa-gesa salah satu dari mereka mengalami benturan ringan di kepala, sesampainya mereka di sekitar pohon pinus mereka menyalakan api untuk melihat kondisi teman mereka yang terluka, mereka berlima sadar bahwa kondisi cuaca malam itu sangat berbahaya bagi nyawa mereka, Georgy Krivonischenko dan  Yury Doroshenko, dua orang yang keluar tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian dalam menjadi korban hipotermia, mereka meninggal didekat pohon pinus, tiga orang lain Dyatlov, Rustem Slobodin dan Zina Kolmogorova menyadari bahwa mereka tidak mungkin bertahan di cuaca ekstrim seperti itu, mereka memutuskan kembali ke Camp, cuaca dan jarak pandang yang terbatas membuat ketiganya tidak mampu bertahan, dari kondisi jenazahnya, kemungkian mereka menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk merangkak kembali ke tenda.
Empat orang lain yang mengalami luka serius, ditemukan 75 meter dari pohon pinus, berlawanan dengan arah Kamp. Empat orang ini kemungkinan mereka berusaha mencari lokasi teman-teman mereka, atau mereka terpisah dari rekan-rekan mereka. Kembali masalah cuaca dan keterbatasan jarak pandang membuat mereka terjebak dalam kondisi yang membutakan. Di pohon pinus sendiri tampak adanya sisa-sisa ranting yang terserak, dan ranting-ranting yang patah di pohon tersebut, kemungkinan salah satu dari pendaki ini memanjat pohon tersebut untuk melihat atau mencari sesuatu.

Kondisi hutan Ravin memiliki kontur tidak rata, miring hingga 400, dengan ketinggian lereng sekitar 3 meter -5 meter, kemungkinan terbesar malam itu mereka terperosok di salah satu lembah. Tiga dari keempat orang ini mengalami luka-luka fatal, Thibeaux-Brignollel’s tengkoraknya hancur, Ludmila Dubinina, dan Alexander Zolotaryov tulang rusuknya patah dibeberapa tempat, Ludmila Dubinina juga kehilangan lidahnya, luka-luka ini  kemungkinan disebabkan oleh tekanan yang diakibatkan oleh timbunan salju, jasad mereka ditemukan 4 meter dibawah timbunan salju, hilangnya lidah Dubina kemungkinan disebabkan oleh aktifitas organisme atau ketika orang mengalami hipotermia akut dia akan menggigit lidahnya hingga terputus.

Jarak saya dan kejadian ini terajadi hampir mencapai  53 tahun, selama ini misteri mengenai insiden Dyatlov Pass berkembang luas di media, tidak semua menuliskan fakta-fakta yang objektif, banyak diantaranya yang menambahkan fakta-fakta baru yang muncul untuk mendukung teori mereka. Salah presepsi para jurnalis semakin mempersulit untuk menemukan penyebab peristiwa ini. salah satunya adalah foto yang menunjukan bahwa kelompok ini membawa senjata, ternyata foto ini berasal dari ekspedisi Dyatlov sebelumnya.
Isu kelompok ini membawa senjata yang disebarkan media
Penjelasan Fenomena Lain 
Adanya kandungan radio aktif yang ditemukan di pakaian para korban. Radiasi ini adalah radiasi tingkat rendah yang diketahui secara luas pada waktu itu. Liputan medialah yang membesar besarkan masalah ini. Radiasi itu diidentifikasi sebagai beta-radiation dengan karakteristik isotop k-40, ini adalah kontaminasi  yang sangat rendah, kemungkinan berasal dari raincoat yang mengandung karosin.

Jasad korban yang berubah menjadi oranye Ini adalah hal yang sangat wajar, perubahan warna ini terjadi pada korban yang ditemukan pada bulan mei, jasad yang berada di kondisi temperatur dibawah 00 C sering mengalami sindrom yang disebut Raynaud phenomenon.

Besi-besi Tua dan Cahaya Oranye 
Besi-besi ini ternyata adalah sisa sisa sebuah radar tua yang dimiliki oleh Uni Soviet. Bola cahaya oranye yang terlihat oleh rombongan pendaki lain, tidak ada satupun sumber resmi yang menyertakan kesaksian pendaki yang saat it berada sekitar 5 km dari tempat kejadian, fenomena ini hanya muncul di media-media yang belum teruji kredibilitasnya.
Fragmen besi yang ditemukan disekitar tempat kejadian
Jawaban sementara dari insiden ini adalah, sembian orang pendaki gunung yang berpengalaman, meninggalkan kamp mereka dimalam hari, ketika kondisi cuaca sangat ekstrem dan berbahaya.  Ada sesuatu yang membuat mereka ketakutan, dugaan sementara adalah debris/ longsoran salju yang terjadi di malam kejadian, sampai saat ini saya belum menemukan jawaban pasti, Dyatlov adalah pemain sky dan pendaki gunung berpengalaman, dan Alexander Zolotarev sedang menunggu gelar Master di bidang ski instruction dan pendakian gunung. Dua orang ini sangat tidak mungkin memimpin sebuah tim untuk mendirikan Kamp di tempat yang memiliki potensi longsor, ditambah lagi berdasarkan hasil penginderaan Google Earth, wilayah ini adalah wilayah yang relatif landai sehingga sangat kecil kemungkinan mengalami longsor.

Apa yang membuat mereka meninggalkan kampnya masih menjadi misteri, sampai saat ini saya masih mencari sumber-sumber data yang mendukung teori yang masuk akal.


8komentar:

  1. ditunggu kelanjutannya bro!!!

    blog km bagus...

    ReplyDelete
  2. kenapa tidak mempertimbangkan serangan binatang????

    ReplyDelete
  3. binatang tidak eksis disitu karena cuaca yg sangat dingin dan wilayah yg ekstrem

    ReplyDelete
  4. Beruntung, masih ada 1 orang yang hidup. Jadi bisa nyeritain ke orang lain tentang pengalaman anehnya, ya walaupun dia gak ikut ngelanjutin ngedaki. Thank gan, infonya bermanfaat nambah pengetahuan ane ^^

    ReplyDelete
  5. Nice info gan ^^
    Ini salah satu misteri yang ane suka. Beruntung masih ada 1 anggota yang selamat.

    ReplyDelete

 
Toggle Footer