Breaking News
Loading...

Misteri Persamaan Kasus Pembunuhan Mary Ashford dan Barbara Forrest (2)

17:41
Ads by Google

Pada tanggal 27 Mei 1975, Barbara Forrest ditemukan dalam keadaan tewas di sebuah parit di dekat Erdington, penyebab kematian di cekik setelah diperkosa, mayatnya ditemukan dalam keadaan setengah telanjang. Pembunuhan ini terjadi dihari May Bank Holliday, Barbara Forrest bekerja disebuah penitipan anak, saat sebelum pembunuhan terjadi dia bersama kekasihnya mengunjungi sebuah pub di Handsworth dan Brimingham untuk menghadiri pesta dansa disana.


Pada sore hari tanggal 26 April, Barbara Forrest diantar oleh kekasihnya ke tempat pemberhentian bus di Comore Circus, setelahnya kekasihnya melanjutkan perjalanan melintasi kota menuju ke tempat tinggalnya di Moseley. Dia adalah orang terakhir yang melihat Barbara Forrest dalam keadaan hidup.
Seminggu kemudian, 4 Juni 1975, seorang laki-laki menemukan mayat Barabara Forrest di sudut taman Pype Hayes, hanya beberapa meter dari tempat pemberhentian bus di Chester Road, stasiun bus yang menjadi tempat pemberhentian Barbara Forrest, dikuburkan disebuah parit dangkal yang tertutup pepohonan.
Tempat pembunuhan terjadi hanya sekitar 700 m dari tempat tinggalnya, dan hanya selempara batu dari tempatnya bekerja. Investigasi dilakukan dipimpin oleh salah satu detektif paing berpengalaman, Mick Lenehan.
Berita kematian ini seakan akan menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan untuk keluarga Forrest. Ibunya Margarete Forrest mengatakan “ dia adalah gadis yang baik, hal seperti ini adalah hal yang sering saya dengar, tapi saya tidak pernah berpikir hal ini menimpa anak saya”
Penyelidikan selanjutnya, terhambat kenyataan bahwa tidak ada saksi yang melihatnya setelah  berpisah dengan kekasihnya di tempat pemberhentian bus di Comore  Circus. Bahkan tak satupun penumpang bus 67 yang dengan yakin menyatakan melihat Barbara Forrest malam itu didalam bus, polisi pun tidak yakin apakah Barbara Forrest pada malam itu benar-benar menaiki bus tersebut. Menjadi sebuah pertanyaan apakah Barbara Forrest malam itu dijemput oleh seseorang yang dikenalnya atau diculik, dan ada juga sebuah teori yang memperkirakan Barbara Forrest dipukul hingga pingsan oleh pelaku pembunuhan tepat setelah dia turun dari bus.
Rekonstruksi saat sebelum pembunuhan dilakukan oleh seorang polisi wanita, mengenakan baju yang sama dengan yang dikenakan Barbara Forrest, dia berjalan sekitar sepuluh menit dari tempat pemberhentian bus di Chester Road menuju ke rumah Barbara Forrest. Bahkan para residivis dan pelaku tindak kriminal diminta membantu pihak kepolisian mengungkap kasus ini, dengan memberi informasi  untuk mengungkap identitas pelaku pembunuhan.


Untuk mengingatkan para wanita, Mick Lenehan mengatakan “ kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa seseorang bisa melakukan hal mengerikan seperti ini” Saksi mata yang muncul kemudian mengatakan bahwa dia melihat sebuah mobil biru terparkir di dekat mayat Barbara Forrest ditemukan, pada saat yang diperkirakan pembunuhan tersebut sedang terjadi.
Lebih dari seratus detektif terlibat dalam kasus ini, akhirnya seorang tersangka bernama Michael Thornton ditangkap polisi, dia bekerja di tempat yang sama dengan Barbara Forrest, meskipun dengan bukti yang sangat sedikit, Thornton diajukan ke pengadilan. Pengadilan Brimingham Crown Court menggunakan darah yang ditemukan di kemeja Michael Thornton dan alibi palsu dari ibunya sebagai bukti.
Tetapi hari ketujuh pengadilan Michael Thornton, hakim Ceom-Johnson mengarahkan para juri untuk membebaskan Thornton karena kurangnya bukti-bukti yang digunakan untuk menuntutnya. Sampai saat ini pelaku pembunuhan Barbara Forrest masih menjadi misteri. 
Tepat 157 tahun sebelumnya, Whit Monday 27 Mei 1817, Brimingham menjadi saksi pembunuhan Marry Ashford.
Kebetulan semata? Persamaan kedua kasus ini tidak berhenti disini, keduanya ditemukan setelah perayaan Whit Monday di wilayah Erdington, kedua korban sama-sama berusia 20 tahun dan belum menikah, keduanya tewas dengan dicekik setelah sebelumnya diperkosa, keduanya dibunuh setelah pulang dari pesta dansa, dan setelah mengunjungi rumah teman mereka, masih belum cukup? Keduanya sama-sama mengenakan baju baru sebelum pembunuhan terjadi, keduanya juga sama-sama terakhir terlihat hidup pada tanggal 27 Mei. Satu lagi keduanya, Marry Ashford sebelum pembunuhan terjadi dia berkata kepada ibu temannya Hannah Cox bahwa dia memiliki firasat buruk yang akan terjadi seminggu kedepan, Barbara Forrest pun melakukan hal yang sama, seminggu sebelum pembunuhan terjadi, dia mengatakan kepada rekan kerjanya, “bulan ini akan menjadi bulan sialku, aku tahu akan terjadi sesuatu, tapi jangan tanyakan padaku kenapa” terakhir, persamaaan yang muncul dalam kasus ini adalah, orang yang dituduh dan diadili sebagai pelaku pembunuhan bernama Thornton dan keduanya dinyatakan tidak bersalah, kasus mereka sampai saat ini menjadi misteri. Persamaan yang muncul mungkin hanyalah kebetulan semata, atau pesan dari tuhan bahwa Thornton memang pelaku kedua pembunuhan tersebut? Who knows


2komentar:

  1. pertamax.... (apaan coba ha,,ha,,,)
    bisa ga gan kemungkinan lainnya adalah bahwa si pembunuh barbara mengetahui kisah detail pembunuhan yg pertama (hannah cox), dan memanfaatkannya sbg motif pembunuhan yg kedua..bener2 psycopat...

    ReplyDelete
  2. meskipun ada kemungkinan seperti itu tapi sangat kecil, karena pelaku yang kedua sangat sulit mengkondisikan Barbara Forrest sama seperti Mary Ashford sebelum pembunuhan terjadi

    ReplyDelete

 
Toggle Footer