Zombie bukanlah cerita baru, mayat hidup ini sudah
menghantui kita sejak puluhan tahun lalu, terutama setelah film klasik Night
Of The Living Dead mengisi imajinasi kita dengan kisah-kisah
menyeramkan tentang Zombie. Apakah rasa takut anda sudah terpuaskan dengan
kehadiran zombie di layar Televisi anda? Mungkin posting saya kali ini akan
menambah sudut pandang rasa takut anda kepada Zombie.
Cerita ini saya mulai dari tahun 1962, di Haiti,
seorang pria bernama Clairvius Narcisse dijual oleh
saudara laki-lakinya ke seorang Bokor (dukun vodoo) setelah
Narcisse “resmi” meninggal dan dimakamkan, karena Narcisse menolak menjual
tanah warisannya. Saudaranya menggali kuburannya diam-diam untuk menyerahkan
mayat Narcisse ke Bokor, yang kemudian menjadikan Narcisse zombie
untuk di pekerjakan di perkebunan tebu sebagai budak bersama zombie-zombie yang
lain. Pada tahun 1964 Bokor meninggal, Narcisse lepas dari perbudakan di
perkebunan tebu dan berjalan linglung tanpa tujuan, pada tahun 1980, secara
tidak sengaja dia bertemu dengan saudara perempuannya Angelina yang
seudah 18 tahun tidak ditemuinya, Narcisse masih mengenalinya, namun saudara
perempuannya tidak. Tapi Narcisse bisa menceritakan cerita-cerrita masa kecil
mereka yang hanya mungkin diketahui oleh Narcisse dan Angelina. Mengada-ada?
Terlalu dini untuk membuat kesimpulan.
Kembali ke tahun 1937, Zora Neale Hurston seorang
ahli Antropologi dan Folklore, menunjungi Haiti dan menemukan sebuah kasus
menarik, Felicia Felix-Mentor, seorang wanita yang diklaim telah
meninggal oleh penduduk desa, kembali muncul 20 tahun setelah dikuburkan,
Hurston menyelidiki rumor yang beredar dan menemukan bukti menarik. Masih
menganggap cerita zombie fiktif?
Selama ini saya termasuk orang yang mempercayai Zombie
memang ada disekitar kita, sangat dekat malah dan cukup menakutkan.
Meskipun zombie tidak lebih hanya seperti urban legend,
semacam Boogeyman, bahkan vampir, manusia serigala lebih dianggap
masuk akal kehadirannya oleh sebagian orang dibanding zombie.
Penjelasan Alternatif
Cerita Clairvius Narcisse orang yang
berdiri diatas nisannya telah menarik perhatian seorang Antropologis dan
Etnobotanis Kanada, Wade Davis dari yang memiliki ketertarikan
terhadap hubungan antara tumbuhan psikoaktif dan manusia.
Pada 30 april 1962, Clairvius Narcisse yang saat itu
berusia 40 tahun, dirawat di Rumah Sakit Albert Schweitzer di Deschapelles,
Haiti. Dia meludah darah dan demam, tiga hari kemudian dia meninggal. Sehari
kemudian dia dimakamkan. Mayat Narcisse digali oleh kakaknya kemungkinan
dimalam hari setelah dia dimakamkan.
Karena dia telah dinyatakan meninggal oleh sebuah
rumah sakit Amerika, setidaknya sejauh kekhawatiran kedokteran Barat dia
menjadi zombie kredibel pertama di dunia. Masyarakat Haiti, tentu saja, tidak
perlu peneliti Barat untuk memberitahu mereka bahwa zombie itu nyata.
Cerita Clairvius Narcisse telah diuji dengan seksama
oleh stasiun televisi BBC sebelum Davis datang ke Haiti, dan hasilnya cukup
mengejutkan, BBC menemukan tidak ada indikasi penipuan dalam cerita ini, dan
memang Clairvius Narcisse yang bertemu dengan saudaranya Angelia adalah orang
yang sama dengan Clairvius Narcisse yang dikubur didalam peti mati pada tanggal
4 April 1962. Mereka mendapatkan kesimpulan ini tanpa
menggali makam “resmi” Narcisse, (tahun ini masih pra DNA) dengan alasan
rentang waktu yang terlalu panjang meskipun jika disana masih ada mayat
tersimpan, sangat sulit mengidentifikasi mayat tersebut.
Jawaban Narcisse tentang masa kecilnya cukup memuaskan investigator,
keluarganya sendiri tidak pernah meragukan bahwa Narcisse telah bangkit dari
kematianya. Tapi jika memang benar makam Narcisse digali kembali, katakanlah 12
jam setelah dia dikuburkan, bagaimana dia bisa bertahan hidup dengan oksigen
yang sangat sedikit didalam peti mati? Dan bagaimana dokter bisa menyatakan dia
sudah mati? Jawabannya adalah Narcissse telah diberi racun yang sangat kuat yang
menghentikan semua tanda-tanda vitalnya, dan tubuhnya hanya membutuhkan
metabolisme yang sangat kecil, bahkan dia hampir tidak butuh bernafas.
Davis mempelajari penduduk Haiti yang mempercayai adanya zombie, mereka
percaya bahwa mantra Bokor bukan racun atau obat bius yang membangkitkan mayat
dari kematian. Bokor akan menangkap ti bon ange (bagian dari
jiwa) korban, untuk menciptakan zombie, tapi dalam penelitiannya, Davis
menemukan para Bokor menggunakan bubuk racun yang sangat komplek, terbuat dari
tanaman kering dan binatang dalam ritual mereka.
Davis
menemukan delapan sampel zombie powder diempat region Haiti, meskipun menggunkan bahan-bahan
yang tidak sama, tapi setidaknya ada empat bahan identik yang selalu digunakan.
- Satu jenis atau
lebih ikan buntal yang mengandung neurotoksin yang sangat mematikan,
disebut Tetrodotoxin.
- Katak laut (bufo
marinus) yang memproduksi beberapa substansi racun.
- Katak pohon Hyla
(Osteopilus dominicensis), yang mengeluarkan racun perih tapi tidak
mematikan.
- Jasad Manusia.
(?)
Bahan tambahan lain, bubuk zombie ini mengandung bahan yang berasal dari
binatang seperti kadal dan laba-laba, sepertinya digunakan untuk membuat perih
kulit, bahkan beberapa zombie powder ini mengandung serpihan
kaca. Penggunaan
ikan buntal sangat menarik, Tetrodotoxin akan menyebabkan kelumpuhan dan
kematian. Korban racun Tetrodotoxin sering ditemukan dalam keadaan tidak sadar
sampai menjelang kematiannya. Kelumpuhan mencegah mereka dari bereaksi terhadap
rangsangan, seperti yang diceritakan Clairvius Narcisse mengenai kematiannya.
Dokter juga telah mendokumentasikan kasus-kasus di mana korban Tetrodotoxin mendekati
kematian, tetapi akhirnya pulih dengan sempurna.
Teori Davis menyebutkan bahwa Zombie Powder,
dioleskan ke kulit korban, menyebabkan rasa perih, kemudian masuk ke dalam
kulit dan selanjutnya terbawa aliran darah, membuat korbannya mengalami
kelumpuhan saraf motorik dan kehilangan kesadaran, korbannya seakan-akan telah
meninggal. Segera setelah keluarga korban menguburkannya, Bokor akan mengali
kuburannya dan jika zombie powder bekerja dengan sempurna,
racun akan luntur dan korbannya akan percaya bahwa diriya adalah zombie. Racun yang sangat jahat, tapi teori Davis cukup masuk
akal, meskipun tentunya ada beberapa celah dalam teori ini.
Kasus Felicia Felix-Mentor terjadi dalam rentang terlalu jauh dari penelitian science modern, sehingga sangat sulit untuk mengetahui kebenarannya. Hasil penelitian Hurston saya anggap cukup menjawab misteri tersebut, hasil X- ray menemukan di kaki wanita yang mengaku sebagai Felicia Felix-Mentor tidak ditemukan bekas luka yang dahulu dimiliki oleh Felicia Felix-Mentor sebelum kematiannya. Tapi setidaknya ada satu hal yang semakin saya percayai, zombie memang ada disekitar kita, di layar televisi tentunya.
Kasus Felicia Felix-Mentor terjadi dalam rentang terlalu jauh dari penelitian science modern, sehingga sangat sulit untuk mengetahui kebenarannya. Hasil penelitian Hurston saya anggap cukup menjawab misteri tersebut, hasil X- ray menemukan di kaki wanita yang mengaku sebagai Felicia Felix-Mentor tidak ditemukan bekas luka yang dahulu dimiliki oleh Felicia Felix-Mentor sebelum kematiannya. Tapi setidaknya ada satu hal yang semakin saya percayai, zombie memang ada disekitar kita, di layar televisi tentunya.
saya sudah pernah bca artkel mengenai ini.jadi saya tdk kaget...kalau blh tlng bahas kasus pembunuhan misterius New Orleans 'Axeman secara panjang lbr,thanks.....
ReplyDeleteBagus Mas!
ReplyDeleteTerutama endingnya, mengejutkan. :D
Update terus! :)
Mantap!
ReplyDeleteApalagi endingnya. :D
Terus update Mas!
kesimpilannya adalah diakhir kalimat penutup.. hehe
ReplyDelete