Breaking News
Loading...

Zombie Di Sekitar Kita? Maybe..

14:19
Ads by Google
Zombie bukanlah cerita baru, mayat hidup ini sudah menghantui kita sejak puluhan tahun lalu, terutama setelah film klasik Night Of The Living Dead mengisi imajinasi kita dengan kisah-kisah menyeramkan tentang Zombie. Apakah rasa takut anda sudah terpuaskan dengan kehadiran zombie di layar Televisi anda? Mungkin posting saya kali ini akan menambah sudut pandang rasa takut anda kepada Zombie.



Cerita ini saya mulai dari tahun 1962, di Haiti, seorang pria bernama Clairvius Narcisse  dijual oleh saudara laki-lakinya ke seorang Bokor (dukun vodoo) setelah Narcisse “resmi” meninggal dan dimakamkan, karena Narcisse menolak menjual tanah warisannya. Saudaranya menggali kuburannya diam-diam untuk menyerahkan mayat Narcisse ke Bokor, yang kemudian menjadikan Narcisse zombie untuk di pekerjakan di perkebunan tebu sebagai budak bersama zombie-zombie yang lain. Pada tahun 1964 Bokor meninggal, Narcisse lepas dari perbudakan di perkebunan tebu dan berjalan linglung tanpa tujuan, pada tahun 1980, secara tidak sengaja dia bertemu dengan saudara perempuannya Angelina yang seudah 18 tahun tidak ditemuinya, Narcisse masih mengenalinya, namun saudara perempuannya tidak. Tapi Narcisse bisa menceritakan cerita-cerrita masa kecil mereka yang hanya mungkin diketahui oleh Narcisse dan Angelina. Mengada-ada? Terlalu dini untuk membuat kesimpulan.

Kembali ke tahun 1937, Zora Neale Hurston seorang ahli Antropologi dan Folklore, menunjungi Haiti dan menemukan sebuah kasus menarik, Felicia Felix-Mentor, seorang wanita yang diklaim telah meninggal oleh penduduk desa, kembali muncul 20 tahun setelah dikuburkan, Hurston menyelidiki rumor yang beredar dan menemukan bukti menarik. Masih menganggap cerita zombie fiktif?

Selama ini saya termasuk orang yang mempercayai Zombie memang ada disekitar kita, sangat dekat malah dan cukup menakutkan. Meskipun  zombie tidak lebih hanya seperti urban legend, semacam Boogeyman, bahkan vampir, manusia serigala lebih dianggap masuk akal kehadirannya oleh sebagian orang dibanding zombie.

Penjelasan Alternatif

Cerita Clairvius Narcisse  orang yang berdiri diatas nisannya telah menarik perhatian seorang Antropologis dan Etnobotanis Kanada, Wade Davis dari yang memiliki ketertarikan terhadap hubungan antara tumbuhan psikoaktif dan manusia.



Pada 30 april 1962, Clairvius Narcisse yang saat itu berusia 40 tahun, dirawat di Rumah Sakit Albert Schweitzer di Deschapelles, Haiti. Dia meludah darah dan demam, tiga hari kemudian dia meninggal. Sehari kemudian dia dimakamkan. Mayat Narcisse digali oleh kakaknya kemungkinan dimalam hari setelah dia dimakamkan.

Karena dia telah dinyatakan meninggal oleh sebuah rumah sakit Amerika, setidaknya sejauh kekhawatiran kedokteran Barat dia menjadi zombie kredibel pertama di dunia. Masyarakat Haiti, tentu saja, tidak perlu peneliti Barat untuk memberitahu mereka bahwa zombie itu nyata.

Cerita Clairvius Narcisse telah diuji dengan seksama oleh stasiun televisi BBC sebelum Davis datang ke Haiti, dan hasilnya cukup mengejutkan, BBC menemukan tidak ada indikasi penipuan dalam cerita ini, dan memang Clairvius Narcisse yang bertemu dengan saudaranya Angelia adalah orang yang sama dengan Clairvius Narcisse yang dikubur didalam peti mati pada tanggal 4 April 1962. Mereka mendapatkan kesimpulan ini tanpa menggali makam “resmi” Narcisse, (tahun ini masih pra DNA) dengan alasan rentang waktu yang terlalu panjang meskipun jika disana masih ada mayat tersimpan, sangat sulit mengidentifikasi mayat tersebut.

Jawaban Narcisse tentang masa kecilnya cukup memuaskan investigator, keluarganya sendiri tidak pernah meragukan bahwa Narcisse telah bangkit dari kematianya. Tapi jika memang benar makam Narcisse digali kembali, katakanlah 12 jam setelah dia dikuburkan, bagaimana dia bisa bertahan hidup dengan oksigen yang sangat sedikit didalam peti mati? Dan bagaimana dokter bisa menyatakan dia sudah mati? Jawabannya adalah Narcissse telah diberi racun yang sangat kuat yang menghentikan semua tanda-tanda vitalnya, dan tubuhnya hanya membutuhkan metabolisme yang sangat kecil, bahkan dia hampir tidak butuh bernafas.



Davis mempelajari penduduk Haiti yang mempercayai adanya zombie, mereka percaya bahwa mantra Bokor bukan racun atau obat bius yang membangkitkan mayat dari kematian. Bokor akan menangkap ti bon ange (bagian dari jiwa) korban, untuk menciptakan zombie, tapi dalam penelitiannya, Davis menemukan para Bokor menggunakan bubuk racun yang sangat komplek, terbuat dari tanaman kering dan binatang dalam ritual mereka.

Davis menemukan delapan sampel zombie powder diempat region Haiti, meskipun menggunkan bahan-bahan yang tidak sama, tapi setidaknya ada empat bahan identik yang selalu digunakan.
  • Satu jenis atau lebih ikan buntal yang mengandung neurotoksin yang sangat mematikan, disebut Tetrodotoxin.
  • Katak laut (bufo marinus) yang memproduksi beberapa substansi racun.
  • Katak pohon Hyla (Osteopilus dominicensis), yang mengeluarkan racun perih tapi tidak mematikan.
  • Jasad Manusia. (?)
Bahan tambahan lain, bubuk zombie ini mengandung bahan yang berasal dari binatang seperti kadal dan laba-laba, sepertinya digunakan untuk membuat perih kulit, bahkan beberapa zombie powder ini mengandung serpihan kaca. Penggunaan ikan buntal sangat menarik, Tetrodotoxin akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Korban racun Tetrodotoxin sering ditemukan dalam keadaan tidak sadar sampai menjelang kematiannya. Kelumpuhan mencegah mereka dari bereaksi terhadap rangsangan, seperti yang diceritakan Clairvius Narcisse mengenai kematiannya. Dokter juga telah mendokumentasikan kasus-kasus di mana korban Tetrodotoxin mendekati kematian, tetapi akhirnya pulih dengan sempurna.

Teori Davis menyebutkan bahwa Zombie Powder, dioleskan ke kulit korban, menyebabkan rasa perih, kemudian masuk ke dalam kulit dan selanjutnya terbawa aliran darah, membuat korbannya mengalami kelumpuhan saraf motorik dan kehilangan kesadaran, korbannya seakan-akan telah meninggal. Segera setelah keluarga korban menguburkannya, Bokor akan mengali kuburannya dan jika zombie powder bekerja dengan sempurna, racun akan luntur dan korbannya akan percaya bahwa diriya adalah zombie. Racun yang sangat jahat, tapi teori Davis cukup masuk akal, meskipun tentunya ada beberapa celah dalam teori ini. 
Kasus Felicia Felix-Mentor terjadi dalam rentang terlalu jauh dari penelitian science modern, sehingga sangat sulit untuk mengetahui kebenarannya. Hasil penelitian Hurston saya anggap cukup menjawab misteri tersebut, hasil X- ray menemukan di kaki wanita yang mengaku sebagai Felicia Felix-Mentor tidak ditemukan bekas luka yang dahulu dimiliki oleh Felicia Felix-Mentor sebelum kematiannya. Tapi setidaknya ada satu hal yang semakin saya percayai, zombie memang ada disekitar kita, di layar televisi tentunya.


4komentar:

  1. saya sudah pernah bca artkel mengenai ini.jadi saya tdk kaget...kalau blh tlng bahas kasus pembunuhan misterius New Orleans 'Axeman secara panjang lbr,thanks.....

    ReplyDelete
  2. Bagus Mas!
    Terutama endingnya, mengejutkan. :D

    Update terus! :)

    ReplyDelete
  3. Mantap!
    Apalagi endingnya. :D

    Terus update Mas!

    ReplyDelete
  4. kesimpilannya adalah diakhir kalimat penutup.. hehe

    ReplyDelete

 
Toggle Footer